2 Feb 2014

Desain Grafis



BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Grafika komputer pada dasarnya adalah suatu bidang ilmu komputer yang mempelajari cara-cara untuk meningkatkan dan memudahkan komunikasi antara manusia dengan mesin (komputer) dengan jalan membangkitkan, menyimpan, dan memanipulasi gambar model suatu objek menggunakan komputer. Grafika komputer memungkinkan kita untuk berkomunikasi lewat gambar-gambar, bagan-bagan, dan diagram-diagram. Grafika komputer dikembangkan melalui suatu sistem operasi yang berbasis GUI (Graphical User Interface). Graphical User Interface (GUI), dalam hubungannya dengan sains komputer, adalah suatu antarmuka berbentuk tampilan yang memungkinkan seorang user untuk memilih perintah, menjalankan program, melihat serangkaian file dan memilih opsi lain dengan menunjukkan
representasi gambar (icon) ataupun melalui sejumlah menu pada layar komputer. Beberapa kemajuan utama dalam computer grafik 3D:
·         Flat shading : suatu teknik shades masing-masing polygon dari suatu objek berdasarkan pada polygon “normal” dan posisi serta intensitas sumber cahaya.
·         Gouraud shading : ditemukan oleh Henri Gouraud pada tahun 1971 dengan teknik resource-conscious yang digunakan untuk menirukan shade dengan permukaan lembut dan penyisipan warna puncak antarpermukaan polygon.
·         Texture mapping : suatu teknik untuk menirukan detail permukaan dengan pemetaan gambar (tekstur) menjadi polygons.
·         Phong shading : ditemukan oleh Bui Tuong Phong; suatu teknik shading yang lembut penyisipan yang puncak mendekati normal pencahayaan dari polygon curved-surface dengan antarpermukaan; model pencahayaan meliputi glossy reflection dengan suatu tingkatan permukaan yang halus.
·         Bump mapping : ditemukan oleh Jim Blinn, suatu teknik normal-perturbation yang digunakan untuk menirukan permukaan yang tidak rata atau mengerut.
·         Ray Tracing : suatu metode berdasarkan pada prinsip fisik dari ilmu optic geometris yang bisa menirukan pantulan berulang dan transparan.
·         Radiosity : suatu teknik untuk global illumination yang menggunakan teori perpindahan radiatif untuk menirukan iluminasi secara tidak langsung (yang dicerminkan).
Sampai saat ini, kita hanya membahas grafik dua dimensi (grafik 2D). Pada kenyataannya, objek yang ingin ditampilkan pada layar tampilan harus bisa menunjukkan keadaaan objek sebenarnya. Dengan kata lain, kita harus berurusan dengan grafik tiga dimensi (grafik 3D). sebagai contoh, system perancangan terbantu computer (Computer Aided Design = CAD) memungkinkan pemakai untuk memanipulasi model komponen-komponen mesinm badan mesin, pesawat terbang, dan lain-lain, yang secara keseluruhan harus dinyatakan seperti apa yang akan terbentuk. Terapan-terapan grafik 3D berbeda dengan terapan-terapan grafik 2D, tidak hanya karena penambahan dimensi dari dua menjadi tiga, tetapi yang lebih utama adalah cara menampilkan suatu realita (realism) dari objek yang sebenarnya ke layar tampilan. Dalam program simulasi, misalnya, semakin tinggi derajat realita yang bisa disajikan, program simulasi tersebut menjadi lebih menarik. Penampilan citra yang realities dari objek 3D pada layar tampilan 2D menimbulkan beberapa persoalan yang harus ditangani. Beberapa persoalan yang segera terlihat, antara lain adalah bagaimana kedalaman dan cara memberikan warna pada objek agar kelihatan lebih menarik.
Sesungguhnya kata ini muncul dari tulisan John Grierson ketika menanggapi film-film karya Robert Flaherty, terutama sekali Nanook of the North. Film yang berdurasi kurang lebih 1,5 jam itu tidak lagi ‘mendongeng’ ala Hollywood. Grierson kemudian menyampaikan pandangannya bahwa apa yang dilakukan oleh Flaherty tersebut merupakan sebuah perlakuan kreatif terhadap kejadian-kejadian actual yang ada (the creative treatment of actuality). Walaupun definisi ini bertahan cukup lama, kemudian bermunculanlah orang-orang yang mencoba mendefinisikan dengan caranya masing-masing (arbitrer) seperti yang akan di bahas pada Bab berikut.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.   Definisi Film
1.        Paul Rotha :
Definisi Dokumenter bukan merujuk pada subyek atau sebuah gaya, namun dokumenter adalah sebuah pendekatan. Pendekatan dalam dokumenter dalam film berbeda dari film cerita. Bukan karena tidak dipedulikannya aspek kriya / kerajianan (craftsmanship) dalam pembuatannya, tetapi dengan sengaja justru memperlihatkan bagaimana kriya tersebut digunakan.
2.        Paul Wells :
Teks Non-Fiksi yang menggunakan footage–footage yang aktual, di mana termasuk di dalamnya perekaman langsung dari peristiwa yang akan disajikan dan materi-materi riset yang berhubungan dengan peristiwa itu, misalnya hasil wawancara, statistik, dlsb. Teks-teks seperti ini biasanya disuguhkan dari sudut pandang tertentu dan memusatkan perhatiannya pada sebuah isu-isu sosial tertentu yang sangat memungkinkan untuk dapat menarik perhatian penontonnya.
3.        Steve Blandford, Barry Keith Grant dan Jim Hillier :
Pembuatan film yang subyeknya adalah masyarakat, peristiwa atau suatu situasi yang benar-benar terjadi di dunia realita dan di luar dunia sinema.
4.        Frank Beaver :
Sebuah film non-fiksi. Film Dokumenter biasanya di-shoot di sebuah lokasi nyata, tidak menggunakan actor dan temanya terfokus pada subyek–subyek seperti sejarah, ilmu pengetahuan, social atau lingkungan. Tujuan dasarnya adalah untuk memberi pencerahan, member informasi, pendidikan, melakukan persuasi dan memberikan wawasan tentang dunia yang kita tinggali
5.        Menurut UU 8/1992
Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem Proyeksi mekanik, eletronik, dan/atau lainnya.

B.   Definisi Aplikasi
Secara historis, Aplikasi adalah software yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan. App Industri PC tampaknya menciptakan istilah ini untuk merefleksikan medan pertempuran persaingan yang baru, yang paralel dengan yang terjadi antar sistem operasi yang dimunculkan.
Menurut Whitten Perancangan Sistem atau aplikasi adalah “Proses dimana keperluan pengguna dirubah ke dalam bentuk paket perangkat lunak dan atau kedalam spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi.
Aplikasi sistem adalah sofware yang dibeli perusahaan dari tempat pembuatnya. Aplikasi akan menggunakan sistem operasi (OS) komputer dan aplikasi yang lainnya yang mendukung. Istilah ini mulai perlahan masuk ke dalam istilah Teknologi Informasi semenjak tahun 1993, yang biasanya juga disingkat dengan app.
C.   Definisi Sony Vegas
Sony vegas yang nkemudian disebut vegas, merupakan software video editing yang dikeluarkan oleh sony pictures digital Inc. Vegas sudah mendukung , Multi track untuk track audio dan video, Metode pengeditan nonlinear, Multichannel dalam mixing dan perekaman audio, Mampu membuat surround pada suara video (Universitas Guna Dharma).

BAB III
PEMBAHASAN
1.    Pengenalan Sony Vegas
Software pengeditan video memiliki banyak jenis danberbagai karakteristik pengeditannya. Biasanya digolongkan dalam bentuk :
a.    Standart editing.
Contohnya : ulead, pinnacle studio, power director.
b.    Semi professional editing.
Contohnya : sony vegas.
c.    Professional editing.
Contohnya : adobe premiere, avid, pinnacle liquid.
Sony vegas kemudian disebut vegas, merupakan software video editing yang dikeluarkan oleh sony pictures digital Inc.
Vegas sudah mendukung :
a.    Multi track untuk track audio dan video.
b.    Metode pengeditan nonlinear.
c.    Multichannel dalam mixing dan perekaman audio.
d.    Mampu membuat surround pada suara video.
Dengan daya dukung tersebut di atas, vegas dapat menghasilkan video dengan efek 3 dimensi (3D) dan pada audio dapat menghasilkan suara berkualitas 5.1 surround. Vegas juga dilengkapi dengan fasilitas network rendering yang biasa digunakan pada produksi video yang sangat banyak mengandung animasi dan efek, sehingga penggunaan network rendering lebih banyak digunakan pada produksi video berskala besar.
Pada pengeditan video, vegas dapat mendukung penggunaan script sebagai automation editing ataupun efek dalam pembuatan proyek video. Bahasa pemprograman yang digunakan adalah javascript dan visual basic script. File project yang dihasilkan oleh vegas akan berakhiran *.veg. Dengan demikian pemilihan vegas sebagai editor video dapat memberikan kebebasan dalam berkreasi membuat video tanpa memerlukan spesifikasi hardware yang tinggi namun dapat memberikan bentuk pengeditan yang bagus dengan kinerja software yang ringan.
   
2.    Tampilan Sony Vegas

1.    Time display
Menampilkan posisi head sebenarnya, midi time, kode input ,dan output
2.    Track list
Menampilkan daftar track yang dipakai. Pengertian track di vegas hampir sama dengan istilah layer pada photoshop yaitu lapisan kerja. Track atau lapisan yang lebih atas akan menimpa lapisan di bawahnya. Tetapi penimpaan lapisan ini berlaku pada track yang sama (track video dengan track video dan track audio dengan audio).
3.    Scrub control
Sebagai pengendali kecepatan pada saat pengeditan video. Scrub control ini tidak mempengaruhi kecepatan video saat video tersebut sudah berformat avi atau pun mpeg.
4.    Window docking area

  Gambar Jendela window docking area
·         Media pool : menampilkan isi media yang dibutuhkan dalam projek anda.
·         Video FX : menampilkan daftar efek video yang bisadipakai.
·         Transitions : menampilkan daftar efek transisi yang bias dipakai.
·         Explorer : menampilkan jendela pencarian file media .
·         Media generators :menyediakan daftar tekstur, teks, ataupun latarbelakang untuk  mempercantik projek video anda.
·         Mixer : fasilitas untuk mencampur audio efek dan video.

5.    Video preview
 

    Cursor position
 

  

 
Pembacaan waktu menggunakan formatjam:menit:detik;frame. Pada gambar di atas terdapat tigakotak untuk kotak ke-1 menunjukkan posisi sekarang pada head atau posisi awal seleksi pada track, kotak ke-2 menunjukkan posisi akhir seleksi pada track, dan kotak ke-3 menunjukan panjangannya seleksi pada track.
7.    Audio track

mengatur volume audio dan posisi suara.

8.    Video track
 

mengatur tingkat transparansi dari video.
9.    Timeline
Adalah editing video yang menggunakan satuan jam :menit:detik;frames. Dengan ini proses pengeditan berpatokkan pada satuan waktu atau sebagai pengganti patokan posisi koordinat pada pengeditan gambar.
10. Tool bar
a.      new file untuk membuat file project vegas yang baru
b.      Open file untuk membuka file vegas atau file media lainnya
c.       Save file dalam format file vegas (*.veg).
d.      Properties project untuk properti project vegas yang berisi aturan video, audio, keterangan, dan informasi tentang project vegas yang sedang berjalan.
e.      Cut memindahkan media ke posisi lain dan masih berada pada track view.
f.        Copy untuk menduplikat media yang berada pada track view.
g.      Paste untuk mempastekan media yang berpatokkan pada posisi head yang berjalan.
h.      Snapping untuk memposisikan media dengan presisi yang tepat.
i.        Crossfades untuk mengotomatiskan pencampuran dua potongan dari media dengan fade in fade out.
j.        Auto ripple untuk pengeditan durasi(dipanjangan/dipendekkan) suatu media dan media di sebelahnya berdurasi tetap, namun durasi keseluruhan pada track tersebut berubah sesuai dengan banyaknya perubahan media yang diedit.
k.       Normal edit tool untuk model pengeditan yang paling fleksibel sehingga dapat melakukan berbagai proses editing, seleksi, navigasi project, dll.
l.        Selection edit tool untuk menyeleksi media yang berada pada track view.
m.    Zoom edit tool untuk memperbesar area track view yang diseleksi guna proses pengeditan yang lebih detil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar